Pohon Jati, merupakan jenis pohon Tropis dan subtropis,. dikenal sejak abad 9 sebagi pohon dengan kualitas tinggi dan awet sampai 500 tahun.
ada 3 jenis jati (Tectona) yang dikenal luas:
1. Tectona Grandis Linn.f. (Jati Indonesia,-- dari Jenis ini. diperkirakan asalnya dari india)
2. Tectona hamiltoniana wall (Tumbuh di daerah kering Myanmar) dan
3. Tectona Phillipinensis Benth & Hooker (Tumbuh di filipina-sebagian pulau ling-mindoro dan batangas)
Dari semua Jati tersebut, diakui bahwa Tectona Grandis memiliki Kelas Awet dan Kelas Kuat yang terbaik.
kelas awet merupakan kekuatan alami kayu vs serangga.sementara kelas kuat merupakan ketahanan alami kayu terhadap beban mekanis. Tectona Grandis Indonesia mempunyai kelas Awet tingkat I dan II serta Kelas Kuat Tingkat I Sehingga Kayu Jati Indonesia merupakan Kayu Jati terbaik di Dunia dengan harga yang cukup mewah (sesuai kualitas kayu.), untuk harga kayu jati utamanya dalam bentuk kayu bulat (Bagian Batang yang berbentuk bundar memanjang dari pohon jati,) ditentukan oleh :
1. Besarnya Diameter : terbagi menjadi
- Sortimen Kayu Bundar Kecil (KBK-A1) = antara diameter 4cm s/d 19 cm
- Sortimen Kayu Bundar Sedang (KBS-A2) =antara 20-29 cm dan
- Sortimen Kayu Bundar Besa (KBB-A3) diatas 30 cm
2. Mutu dari Masing-masing sortimen yang terbagi dari :
- A-1 dan A-2 didasarkan pada Persyaratan Cacat maka terdiri dari : Mutu Pertama (P), Kedua(D), Ketiga (T) dan Mutu Keempat (M)
- A-3 di dasarkan pada persyaratan Cacat dan Hasil, terbagi menjadi Mutu Utama (U), Mutu Pertama (P), Kedua(D), Ketiga (T), Keempat (M) dan mutu Kelima (L)
Secara Umum Pohon Jati dapat mencapai Ketinggian 30-50 meter dengan batang bebas cabang antara 10-20 meter dengan diameter 230 centimeter,. akan tetapi pada umumnya jati dengan diameter 50 Cm sudah termasuk besar dengan nilai ekonomis tinggi, sudah di potong karena tingginya demand.
JATI GENJAH
Secara Konvensional, Pohon Jati sebenarnya baru bisa di panen setelah umur 60 tahun, dan Optimalnya panen umur 80 tahun. namun sejak tahun 90 an, telah dipelajari pola pengembangan jati secara vegetatif. antara lain melalui kultur jaringan, kultur tunas dan sebagainya yang bisa menghasilkan Pohon Jati berproduksi cepat (antara 10 s/d 15 Tahun) dengan hasil produksi yang cukup tinggi. beberapa pengusaha bibit menamakan dengan Jati Super, Jati Unggul Nusantara, Jati Emas, Jati Garuda, Jati Prima, dan beberapa nama lain.
JATI PLUS STEK PUCUK
Jati Plus Stek Pucuk, merupakan salah satu upaya percepatan produksi kayu jati yang berasal dari indukan pohon jati plus. dikembangkan dengan menggunakan pembiakan dari sel-sel meristimatis pucuk daun Pohon Jati Plus.
Secara sederhana bisa digambarkan cara melakukan perbanyakan vegetatif stek pucuk sebagai berikut:
perbanyakan dilakukan dengan laborat secara aseptik dengan media cair atau padat. lengkapi dengan bejana, dan perlengkapan kultur (laminar air flow, inkas, mikroskop, pinset, jarum, pisau bedah, etanol 70%, larutan natrium hipoklorit dan incubator shaker) dengan ruangan bebas kontaminasi bakteri, jamur atau virus. hormon yang dipakai adalan NAA atau IAA (hormon Auksin) dan asam Giberelat (GA3)
Tata laksana pembiakan :
- Tunas Pohon Jati Plus dipotong sepanjang 20 Cm dengan pisau bedah steril (cuci etanol 70%, bilas Aquades) dalam laminar air flow.
- Potong daun (dipotong setengah daun saja) dari entres, sisakan 3 daun pucuknya utuh.
- Potongan tunas di sterilkan dengan etanol 70% dan dimasukkan ke larutan hormon (bisa memakai Natrium Hipoklorid 7%) selama 4-7 menit.
- cuci entres dengan aquades 3-4 kali
- Tanam Entres dalam media dan simpan di inkubator.
- Setelah 4-6 minggu, Pucuk tunas telah mulai tumbuh. tanam di media (tanah :Kompos 1 : 1) dalam polybag dan di letakkan di naungan paranet 60%.
- Penyiraman dilakukan sampai umur 3-6 bulan sampai siap tanam.
Perbedaan Bibit Jati Plus Stek Pucuk Dengan Bibit Jati Biasa pada umumnya (GENERATIF)
secara sederhana juga, bagi anda yang awam, untuk menentukan bibit jati yang berasal dari stek pucuk dan dari pembiakan generatif (Biji), bisa dibedakan utamanya dari bentuk akar (jadi kalau mau beli dibongkar dulu akarnya).Bibit Jati Plus Stek Pucuk mempunyai akarmenyamping (kiri kanan depan belakang) seperti cakar -- Bibit selain stek pucuk akarnya akan menghunjam ke bawah --
pada batang paling bawah terlihat seperti bekas potongan yang mengeluarkan akar, pada ruas pertama terlihat lebih besar dan lebih kokoh serta cenderung lbih gelap dari ruas selanjutnya, karena pada saat penumbuhan pucuk (Proses dari pemotongan sampai keluar akar selama 4-6 minggu), terjadi penguatan batang untuk pertumbuhan akar, dan pada saat tersebut pertumbuhan pucuk terhenti.
untuk daun cenderung nampak lebih kokoh dari jati biasa. jika di raba daun lebih halus pada permukaannya. sementara bibit biasa cenderung lebih kasar.
"Mulya"
terima kasih
BalasHapus